Rabu, 06 Agustus 2008

Pertumbuhan Kredit

Pertumbuhan kredit tahun ini diprediksikan mengalami anomali daripada tahun-tahun sebelumnya atau pertumbuhan kredit semester kedua lebih kecil daripada semester pertama. Hal ini kemungkinan besar disebabkan oleh adanya pengaruh dari tekanan perekonomian global yang mendorong kenaikan harga minyak dan pangan dunia. Pengaruh tekanan eksternal ini akan mendorong kenaikan suku bunga yang memang seharusnya dilakukan untuk meredam inflasi, dengan begitu maka daya beli masyarakat akan melemah dan permintaan kredit akan melemah.

Seharusnya kenaikan kredit untuk semester kedua lebih besar daripada semester pertama, namun pada semester pertama tahun ini pertumbuhan kredit malah terus melonjak, padahal seharusnya turun. Hal ini yang membuat sebagian kalangan perbankan berhati-hati.

BI Pangkas Target Kredit

Setelah tiga bank papan Indonesia merevisi target kreditnya, Bank Indonesia menargetkan akan segera memangkas target kredit industri perbankan sebesar 24 persen atau 60 basis poin. Sejumlah bank papan atas melakukan koreksi atas target kreditnya. Walaupun rata-rata pencapaian rencana bisnis pada semester pertama ini mencapai 103 persen, namun tiga bank papan menurunkan target kreditnya, dan dua bank menambah, sedangkan sepuluh bank lainnya tetap, dari total 15 bank. Adanya indikasi melemahnya permintaan kredit disinyalir membuat bank-bank tersebut merevisi rencana bisnisnya untuk semester kedua ini.

Namun hal tersenut tidak membuat 21 bank menengah kecil yang dianalisa oleh bank sentral merevisi target bisnisnya. Mereka tetap mempertahankan target kreditnya. Hal ini disebabkan oleh realisasi rencana bisnis bank menengah kecil yang mencapai 124 persen.

Realisasi kredit akhir tahun 2007 adalah sebesar Rp1.045,7 triliun, dan untuk tahun 2008 seharusnya kredit tumbuh sebesar Rp250,97 triliun, namun dengan adanya koreksi menjadi 24 persen, maka kredit turun sebesar Rp7 triliun.

Aset Texmaco Akan Dilepas Pemerintah

Guna menutupi kebutuhan akan dana APBN tahun 2008, pemerintah akan segera melepas aset Texmaco yang dipegang PT Perusahaan Pengelola Aset atau PPA. PPA sendiri telah menyampaikan rencana penjualan aset Texmaco ke kementerian BUMN. Dalam hal ini pemerintah masih dalam tahap mengkaji masalah yang terjadi pada perusahaan. Rencanaya penjualan Texmaco akan dilakukan dengan aset Tuban Petro yang yang juga akan dilepas. Aset Tuban Petro saat ini juga dimiliki PPA.

Selasa, 05 Agustus 2008

Kalbe Farma Rencanakan Buyback

PT Kalbe Farma Tbk atau KLBF sudah membeli saham sebanyak 485,24 juta lembar dari 1,01 miliar saham yang diijinkan untuk dibeli kembali atau buyback dengan dana yang sudah dikeluarkan sebesar Rp520,79 miliar. Perseroan masih memiliki dana sebesar US$709,21 miliar untuk buyback saham sebanyak 530 juta saham hingga 7 Agustus 2008. Terakhir perseroan mendapatkan saham sebanyak 4,78 persen dari total saham yang diterbitkan yang sudah dilakukan pada 31 Juli 2008 oleh PT Danareksa Sekuritas sebagai broker pelaksana dari sejumlah 50,74 juta saham seharga Rp794 per lembar sehingga dana yang sudah dipakai adalah Rp40,36 miliar. Pembelian ini berdasarkan keputusan RUPSLB Kalbe Farma pada 8 Februari 2007.

Sebelumnya KLBF telah melakukan buyback pada tanggal 30 Juni 2008 sebanyak 59,6 juta saham dengan mengeluarkan dana sebesar Rp51,9 miliar, dengan harga rata-rata sebesar Rp870,22, maka KLBF telah buyback sebanyak 434,5 Juta saham perseroan. Batas waktu buyback hingga tanggal 7 Agustus 2008 sebanyak 530 juta lembar dengan dana tersisa Rp709,21 miliar. Menariknya, perseroan tidak menetapkan harga maksimal buyback saham dan juga jumlah dana yang digunakan sudah termasuk biaya transaksi.

Kenaikan Tak Wajar Saham SMSM

Bursa Efek Indonesia menyurati PT Selamat Sempurna Tbk untuk meminta konfirmasi menyangkut kenaikan tak wajar saham. BEI menilai peningkatan harga saham dan aktivitas transaksi saham SMSM diluar kebiasaan jika dibandingkan dengan periode sebelumnya atau unusual market activity. Pihak BEI telah meminta konfirmasi pada 23 Juli yang telah diumumkan pada 25 Juli.

BEI menganjurkan investor untuk memperhatikan jawaban perseroan atas permintaan konfirmasi ini. Selain itu, investor juga diminta untuk mencermati kinerja perseroan dan juga menyangkut keterbukaan informasi dari perseroan. Disebutkan bahwa para investor juga perlu mengkaji rencana corporate action yang akan dilakukan perseroan apabila rencana tersebut belum mendapat persetujuan RUPS.

Sepanjang tahun ini kenaikan harga terbesar terjadi pada tanggal 28 Juli, yakni naik 21,21 persen menjadi Rp800. Sedangkan harga tertinggi saham tersebut adalah Rp990 dan terendah Rp350 pada tanggal 31 Maret dengan rata-rata harga Rp527. Tercatat transaksi kemarin (senin) naik 19,28 persen dari Rp830 menjadi Rp990. Harga saham Selamat Sempurna atau SMSM sore ini (selasa) turun 1,01 persen atau Rp10 menjadi Rp980 setelah sebelumnya sempat mencatat level tertinggi untuk tahun ini yaitu, Rp990 pada tanggal 4 Agustus. Namun begitu, sebelumnya sejak tanggal 25 Juli 2008 harga sudah melambung Rp330 atau 44,83 persen.

Pada saat ini BEI sedang mencermati perkembangan harga dan aktivitas dari transaksi saham SMSM.

PT Multi Bintang Indonesia Tbk Rombak Direksi

Pada hari selasa pukul 12:00 di Ballroom 5 Lt 2, The Ritz Carlton Hotel, Jl. Lingkar Mega Kuningan Kav E1.1 No. 1, Mega Kuningan, Jakarta Selatan PT Multi Bintang Indonesia Tbk menggelar RUPSLB, dan agenda yang dibahas adalah perubahan anggaran Dasar Perseroan untuk disesuaikan dengan UU PT No. 40 Th 2007 dan agenda signifikan yang akan dibahas adalah perubahan susunan direksi perseroan.

IHSG Ditutup Turun 1,88 Persen

Pada sore tadi IHSG ditutup turun 1,88 persen menjadi 2.185,62. Penurunan ini salah satunya diakibatkan oleh merosotnya saham sektor tambang yang menampilkan Bumi Resources yang tercatat minus 9,4 persen.

Bukan hanya sektor tambang yang menjadi biang keladi penurunan IHSG. Sektor komoditas berperan penting dalam merusak IHSG. Penurunan sektor komoditas disebabkan oleh menurunnya harga minyak mentah dunia yang saat ini mencapai US$120 per barel dan masih berpotensi mencapai US$100 per barel.

Berikut rinciannya:
Indeks sektor tambang turun 6,18 peren
Indeks sektor pertanian turun 3,11 persen
Perdagangan negatif 3,50 persen
Indeks saham sektor finansial naik 0,45 persen
Aneka industri naik 0,51 persen

Top losers:
ITMG turun 9,13 persen menjadi Rp25.850
TINS turun 5,37 persen menjadi Rp29.900
AALI turun 4,03 persen menjadi Rp20.200
PTBA terkoreksi 6,51 persen menjadi Rp12.200
BUMI turun 9,40 persen menjadi Rp5.300


Senin, 04 Agustus 2008

Bank Mandiri Calon Pemilik Indover

Setelah Bank Ekspor Indonesia gagal mengakuisisi Indover Bank atau NV De Indonesische Overzeese Bank, kini PT Bank Mandiri Tbk menjadi kandidat terkuat pembeli anak perusahaan Bank Indonesia yang berbasis di Belanda itu. Bank Ekspor Indonesia gagal melakukan akuisisi karena dinilai tidak memenuhi syarat batas maksimum pemberian kredit. Munculnya Bank Mandiri sebagai calon terkuat adalah karena saat ini yang mengajukan penawaran atas Indover Bank hanyalah Bank Mandiri.

Indover Bank saat ini sahamnya dimiliki Bank Indonesia sebesar 100 persen, namun sejak tahun 2003 BI ingin melepas Indover bank.

IHSG Turun 0,93 Persen

Terseret saham pertanian, pertambangan dan aneka industri, IHSG ditutup turun 0,93 persen menjadi 2.227,68. Indeks saham sektor pertambangan menekan IHSG sejak sesi pembukaan dengan anjlok 3,52 persen dikarenakan penurunan harga PTBA yang minus 4,04 persen menjadi Rp13.050. Selama hari senin hanya ada tiga dari 10 indeks saham sektor industri di BEI yang naik yaitu finansial 0,91 persen, konsumer 0,68 persen dan infrastruktur 0,2 persen.

Top losers sore tadi:
DLTA turun 16 persen menjadi Rp21.000
ITMG terkoreksi 3,06 persen menjadi Rp28.450
TINS turun 1,55 persen menjadi Rp31.600
PTBA, ASII turun 2,04 persen menjadi Rp21.600
HMSP turun 3,50 persen menjadi Rp11.000

Top gainers sore tadi:
BATA naik 4,71 persen menjadi Rp20.000
TLKM naik 3,92 persen menjadi Rp7.950
BISI naik 8,57 persen menjadi Rp3.800
UNVR naik 3,03 persen menjadi Rp6.800

BI Tengah Membentuk Tim Independen

Bank Indonesia berencana untuk membentuk tim independen guna pengkajian sertifikasi manajemen risiko bankir. Tim independen tersebut nantinya tidak akan beranggotakan pihak-pihak yang sedang bertikai (Perbanas, Ikatan Bankir Indonesia (IBI) dan Badan Sertifikasi Manajemen Risiko (BSMR)) ; sesuai dengan nama dan fungsinya sebagai sebuah tim yang independen. Rencananya BI akan meminta pihak luar BI untuk menjadi anggota tim tersebut.

Alasan dari pembentukan tim independen ini adalah sebagai tidak lanjut atas sejumlah keluhan atas pelaksanaan sertifikasi manajemen risiko bagi bankir yang kebetulan saat ini dipegang oleh BSMR. Perhimpunan Bank-Bank Umum Nasional atau Perbanas telah melayangkan surat kepada BI yang intinya meminta agar bank sentral meninjau kembali aturan yang terkait dengan sertifikasi ini (PBI No. 7/25/PBI/2005 dan PBI No. 8/9/PBI/2006 tentang Sertifikasi Manajemen Risiko bagi Pengurus dan Pejabat Bank Umum). Tujuan utama dari pembentukan tim independen tersebut adalah untuk mendapatkan masukan yang jelas atas pelaksanaan sertifikasi oleh BSMR. Anggota asosiasi itu menilai elama ini setidaknya ada tiga masalah dalam pelaksanaan sertifikasi, antara lain, kerepotan mengatur waktu bagi karyawan yang mengikuti ujian sertifikasi, mahalnya biaya, dan materi ujian dan pihak-pihak yang harus mengikuti sertifikasi.

Minggu, 03 Agustus 2008

Rupiah 9.092 Per Dollar AS

Pagi ini rupiah melemah terhadap dollar AS menjadi 9.092, atau melemah dari 9.080 pada waktu yang sama akhir pekan lalu. Dollar AS diperdagangkan di posisi US$1,5575 per euro pkl. 10:06 di Tokyo dari US$1,5564 pada 1 Agustus di New York. Dolar AS dibeli seharga 107,55 yen dari 107,71 yen akhir pekan lalu. Mata uang euro diperdagangkan pada posisi 167,52 yen dari 167,55 yen.

Yah, setidaknya rupiah stabil walaupun masih ancur-ancuran.

Tol Elektronik Bagi Empat Bank

Tiket tol elektronik bagi bank-bank di Indonesia hingga saat ini menempatkan empat bank untuk memasuki tahap pra kualifikasi yang rencananya akan diterapkan pada pertengahan November 2008. Nama keempat bank yang menjadi kandidat masih dirahasiakan, namu satu yang pasti, keempat bank ini memiliki kualifikasi yang baik untuk menerbitkan kartu elektronik. Berikutnya, pemilihan pemenang akan didasarkan kepada hasil dari beauty contest kartu agar kemudian terpilih kartu mana yang akan lebih memudahkan pengguna kartu.

Untuk beauty contest ini, pemilihan pemenang akan didasarkan kepada evaluasi finansial dan non finansial. Evaluasi tentang dua faktor ini mutlak dilaksanakan. Untuk layanan finansial salah satunya adalah waktu dana diendapkan di bank dan layanan non finansial yaitu apabila kartu tidak terbaca siapa yang dapat memberikan penanganan lebih cepat. Selain kedua evaluasi tadi, evaluasi yang juga sangat penting adalah akan dipertimbangkannya jumlah ATM dan cabang dari bank penerbit kartu untuk memudahkan pengguna kartu melakukan pengisian ulang. Untuk saat ini pemilihan bank pemenang masih dalam tahap review.

Diharapkan dari transaksi elektronik ini pelayanan akan lebih cepat sehingga dapat mengurangi ketergantungan terhadap uang tunai karena selama ini untuk uang kembalian saja dalam satu harinya butuh Rp1 miliar yang di dapat melalui SPBU dan toko dekat Gardu Tol. Diharapkan layanan kartu elektronik ini akan dapat dipergunakan di jalan tol dalam kota baik milik Jasamarga maupun Citra Marga Nushapala Persada (CMNP), BSD, Sedyatmo (Bandara), JORR, Jakarta - Tangerang, Tangerang - Merak, Jagorawi, Jakarta - Cikampek, dan Purwakarta - Bandung - Cileunyi.

Jumat, 01 Agustus 2008

Inflasi Juli Tinggi

Inflasi yang terjadi pada bulan Juli 2008 adalah murni disebabkan oleh sisi supply and demand, terutama konsumsi bahan makanan dan LPG yang terkendala. Pernyataan ini secara tidak langsung membantah salah satu pernyataan yang menyatakan bahwa inflasi Juli disebabkan oleh faktor moneter. Inflasi yang tinggi sebetulnya baik untuk Juli, yoy maupun ytd menuntut keseriusan pemerintah untuk menyeimbangkan sisi supply and demand melalui efisiensi konsumsi energi dan listrik, perbaikan infrastruktur, misalnya jalan raya, listrik dan transportasi umum.

BI sudah menaikkan BI rate menjadi 8.75 persen untuk serap ekses likuiditas guna menekan dorongan konsumsi masyarakat yang inflatoir, jadi semua ini bukan karena faktor moneter. Sedangkan dampak kenaikan BBM tidak signifikan lagi, walaupun ekses putaran kedua justru lebih terasa. Sedangkan melonjaknya harga disebabkan oleh terhambatnya proses produksi dan distribusi barang. Hal ini menyebabkan APBN untuk capex dan opex harus dioptimalkan untuk menekan inflasi dari sisi permintaan dengan cara pembangunan infrastruktur.

Inflasi bulanan untuk Juli 2008 mencapai 1,37 persen, sedangkan inflasi tahunan mencapai 11,90 persen. Laju inflasi ini diperoleh dari indeks harga konsumen (IHK) sebesar 111,59. Dari 66 kota yang ada tercatat seluruhnya mengalami inflasi. Sebagai contoh, Manokwari sebesar 4,33 persen, dengan IHK 117,45, dan Banda Aceh sebesar 0,25 persen dengan IHK 110,82. Manokwari adalah kota dengan inflasi tertinggi sedangkan Banda Aceh adalah kota dengan inflasi terendah.

Mudah-mudahan kenaikan ini tidak akan mengejutkan pasar.

Saham BII Bukan Untuk BUMN

Menyusul pembatalan rencana akuisisi Maybank terhadap Bank Internasional Indonesia atau BII, pemerintah melarang pembelian bank-bank BUMN untuk membeli saham bank tersebut. Selain karena tidak adanya rencana untuk menambah daftar kepemilikan bank baru dan karena saat ini bank pemerintah sudah terlalu banyak jumlahnya, pelarangan tersebut juga disebabkan oleh karena harga saham BII yang terlalu tinggi sedangkan harga saham bank-bank BUMN sendiri tidak setinggi itu. Selain itu pemerintah juga berencana membentuk holding bank BUMN.

PTPN IV & VII Segera IPO

Untuk mengantisipasi respon pasar yang negatif, pemerintah akan mendahulukan pelaksanaan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) bagi PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IV dan VII. Namun hingga saat ini pemerintah masih menunggu izin dari Penitia Kerja (Panja) Privatisasi untuk menjalankan rencana tersebut.

Salah satu perusahaan BUMN yang bergerak dalam perkebunan ini merupakan penghasil minyak kelapa sawit (crude palm oil/ CPO) dan palm kernel oil (PKO) serta penghasil teh hitam. PTPN IV ini berlokasi di wilayah Sumatra Utara. Dalam pelaksanaannya perkebunan ini memiliki pabrik pengolahan inti sawit satu unit, pengolahan kelapa sawit sebanyak 15 unit, dan pengolahan teh empat unit. Kapasitas terpasang perkebunan ini mencapai 560 ton tandan buah segar (TBS) per jam, pengolahan inti sawit sebesar 400 ton per hari, serta 266 ton daun teh basah (DTB) per hari.

PTPN VII, salah satu BUMN perkebunan yang berlokasi di Sumatra Selatan dan Lampung dengan produk perkebunan berupa karet, teh, CPO dan gula. Untuk produksi karet sebesar 255 ton per hari. Sementara untuk pengolahan CPO, BUMN perkebunan ini memiliki kapasitas sebesar 261 ton TBS per hari, produk teh sebesar 40 ton DTB per hari, dan 11.000 ton gula per hari. PTPN VII menargetkan perolehan dana senilai Rp1,2 triliun-Rp1,5 triliun dalam IPO yang akan digelar ini dan dana yang diperoleh dari IPO akan dialokasikan untuk ekspansi usaha perseroan.