Lain BNI lain Mandiri. Untuk semester I 2008 kredit PT Bank Mandiri Tbk atau BMRI meningkat 27,46 persen menjadi Rp125,44 triliun dibandingkan kredit periode yang sama tahun lalu. Dalam laporan keuangannya disebutkan setelah dipotong PPA kredit yang diberikan sebesar Rp5,44 triliun, kredit dalam mata uang rupiah pada semester I 2008 sebesar Rp93,81 triliun dan kredit valas sebesar Rp31,63 triliun setelah dipotong PPA sebesar Rp3,60 triliun. Total kredit pada semester I tahun lalu mencapai Rp98,41 triliun.
Persentase penyaluran kredit UMKM terhadap total kredit sebesar 15,29 persen atau lebih besar dari semester I tahun lalu sebesar 13,30 persen, dengan persentase jumlah debitur UMKM terhadap total debitur 47,52 persen, dari tahun lalu sebesar 38,42 persen. Penyaluran kredit usaha kecil atau KUK berdasarkan neraca aktiva produktif pada semester I 2008 sebesar Rp3,89 triliun atau 2,9 persen dari total kredit atau berkurang dari semester I 2007 sebesar 4,01 persen. Lalu persentase jumlah debitur KUK terhadap total debitur mencapai 19,31 persen.
PT Bank Mandiri Tbk juga mencatat kenaikan kredit properti menjadi Rp11,44 triliun dari Rp10,31 triliun, namun kredit properti yang direstrukturisasi berkurang menjadi Rp881,37 miliar dari Rp1,43 triliun.
Laba bersih konsolidasi meningkat 56,5 persen menjadi Rp10,47 triliun dari Rp6,69 triliun sehingga laba bersih per saham setelah terdelusi menjadi RpRp123,66. Laba bersih per saham tahun lalu setelah terdelusi menjadi Rp103,08. Mereka juga mencatat kenaikan total aktiva 13,24 persen menjadi Rp285,77 triliun dari Rp252,34 triliun.
Rasio kredit terhadap dana pihak ketiga atau LDR pada semester I 2008 naik menjadi 59,53 persen dibandingkan tahun lalu yang berjumlah 53,64 persen. Rasio kecukupan modal atau CAR perseroan dengan memperhitungkan risiko pasar dan risiko kredit turun menjadi 17,58 persen dari tahun lalu yang sebesar 24,40 persen. Sebaliknya, rasio kredit bermasalah atau NPL netto berhasil turun dari 3,89 persen menjadi 0,84 persen.