Selasa, 29 Juli 2008

Telkom Tekan Utang Valas

PT Telekomunikasi Indonesia Tbk mengeluarkan kebijakan baru menyangkut utang valas mereka. Selama ini sekitar 90 persen pendapatan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk diperoleh dalam bentuk rupiah, hal ini menyebabkan mereka sedikit kebingungan untuk membayar utang2 mereka yang bukan dalam mata uang rupiah. Oleh karena itu PT Telekomunikasi Indonesia Tbk berusaha menekan jumlah utang valas mereka sebagai bentuk usaha untuk menjaga kondisi keuangan perseroan dari gejolak nilai tukar yang sangat fluktuatif.

Dalam perhitungannya, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk berusah menekan utang valas mereka hingga ke angka 40 persen atau berusaha menurunkan 30 persen dari total utang vals mereka selama ini yang berada di kisaran 70 persen.

PT Telekomunikasi Indonesia Tbk telah menyepakati perjanjian dengan tiga bank senilai Rp2,5 triliun menyangkut kebijakan ini, sementara PT Perusahaan Listrik Negara mendapat pinjaman sekitar Rp2,8 triliun. Semua kredit itu adalah sebuah bagian dari total belanja modal perseroan tahun ini yang senilai Rp23,12 triliun yang akan ditanggung renteng. Bunga dari sindikasi perbankan itu sebesar JIBOR rata-rata tiga bulan plus 1,2 persen.

Pada triwulan I/2008 PT Telekomunikasi Indonesia Tbk membukukan pendapatan sebesar Rp15 triliun. Nilai itu 8,5 persen lebih tinggi dibandingkan dengan pendapatan triwulan I/2007 yang "hanya" sebesar Rp13,8 triliun, sedangkan laba bersih mereka pada triwulan I/2008 mencapai Rp3,2 triliun atau meningkat 5,4 persen dibandingkan laba bersih pada triwulan I/2007 yang berjumlah Rp3 triliun.

Tidak ada komentar: